Best Practice Penguatan Pembelajaran Sains di Madrasah

Balitbang Kemenag mengadakan penelitian "Best Practice Penguatan Pembelajaran Sains di Madrasah" yang melibatkan berbagai madrasah yang dianggap sukses menerapkan pembelajaran sains.

Pada tanggal 1 Juli 2020 kemarin, Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenag mengadakan acara full day dalam rangka penelitian yang berjudul ""Best Practice Penguatan Pembelajaran Sains di Madrasah" dengan peneliti utama Dr. Iyoh Mastiyah M.Ag.

Penelitian ini bertujuan untuk mencari bentuk yang terbaik dari pembelajaran sains di madrasah, khususnya di tingkat Madrasah Aliyah.  MA technoNatura yang aktif menyelenggarakan pembelajaran tematik berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Art dan Mathemetics) mendapat kesempatan untuk sharing metode pembelajaran ini kepada rekan-rekan peneliti dan kepala madrasah lain.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, Dr. Muhammad Zain, M.Ag menyampaikan pentingnya menyisipkan sejarah science di masa-masa kejayaan Islam seperti era Ibnu Sina, Al Batani, dll dalam pelajaran sains di madrasah, untuk menimbulkan ghiroh dalam belajar science. Selama ini anak-anak madrasah mendapatkan masukan seolah-olah sains itu hanya milik negara-negara barat.

Kepala MA TechnoNatura, Rustamaji M.Sc, menjelaskan konsep STEAM yang awalnya dari STEM dalam pembelajaran tematik berbasis project (Project Based Learning)