MENUJU PERUBAHAN di MASA DEPAN

Buat yg sedang Pro Perubahan ini 5 elemen yang perlu di miliki

1, keberadaan visi yg jelas, terukur dan dalam rentang waktu yg sesuai

2. Kepemilikan Skill dari para pengelolanya

3. Adanya Insentif yang cukup menarik bagi para pekerjanya

4. Ketersediaan sumberdaya yang layak untuk bergerak

5. Adanya Rencana Kerja yang real yang dapat realistis dilaksanakan

w

kalau salah satu dari lima itu ndak ada maka ini effeknya

1.⁠ ⁠NO VISI + Skill+ Insentif + resource + Action Plan = Kebingungan ?

2.⁠ ⁠Visi + NO SKILL +Insentif + resource + Action Plan = Kegelisahan

3.⁠ ⁠Visi + skill + NO INSENTIF + resource+Action Plan = Perlawanan

4.⁠ ⁠Visi + skill + Insentif + NO RESOURCE + Action Plan = Frustasi

5.⁠ ⁠Visi + skill + Insentif + resource + NO ACTION PLAN = Jalan di Tempat

KEBERADAAN VISI

1. keberadaan visi yg jelas, terukur dan dalam rentang waktu yg sesuai. Keberadaan visi dimasa depan merupakan titik tolak Bersama, Jika seseorang memiliki visi yag jelas tentang gambaran masa depan dan arah perubahan yang akan dibawa , dan dia bisa membagikan visi yang dibawa kepada orang lain, maka peluangnya akan ada akan stuhu dengan visi gambaran maka terbuka peluan untuk berkolabirasi dalam mewujudkan visi tersebut.

Ketika kita membicarakan keberadaan visi dalam konteks perubahan, itu berkaitan dengan kemampuan seorang pemimpin atau sekelompok orang untuk memiliki pandangan jangka panjang yang jelas tentang arah yang diinginkan. Visi perubahan adalah gambaran ideal dan menginspirasi tentang bagaimana suatu organisasi atau situasi dapat menjadi lebih baik di masa depan.

Berikut beberapa penjelasan keberadaan visi bagi perubahan:

1. Menginspirasi dan Memotivasi: Visi perubahan yang baik dapat menginspirasi dan memotivasi orang-orang. Ini memberikan tujuan yang lebih besar dan makna pada upaya perubahan.

2. Memberikan Arah:Visi memberikan arah yang jelas. Ini membantu orang-orang memahami ke mana perubahan tersebut akan membawa mereka dan organisasi secara keseluruhan.

3. Kohesivitas dan Fokus: Visi menyatukan orang-orang di dalam organisasi. Dengan memiliki visi yang sama, individu-individu dengan berbagai peran dan tanggung jawab dapat bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama.

4. Bekal Mengatasi Rintangan: Dalam proses perubahan, rintangan dan tantangan mungkin muncul. Visi yang kuat dapat menjadi sumber inspirasi dan daya tahan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut.

5. Mendorong Inovasi: Visi perubahan sering kali mencakup aspirasi untuk meningkatkan atau mengubah sesuatu. Ini dapat mendorong inovasi dan pemikiran kreatif dalam mencapai tujuan tersebut.

6. Menyediakan Kerangka Kerja untuk Keputusan: Visi menyediakan kerangka kerja untuk mengambil keputusan. Ini membantu dalam menentukan langkah-langkah konkret yang harus diambil untuk mencapai visi tersebut.

7. Komunikasi yang Efektif: Pemimpin perubahan perlu dapat mengkomunikasikan visi mereka secara efektif kepada orang lain. Komunikasi yang jelas dan meyakinkan dapat membantu memperoleh dukungan.

8. Evaluasi dan Perubahan Jalan: Visi juga memungkinkan evaluasi terhadap kemajuan perubahan. Jika diperlukan, visi dapat disesuaikan atau diubah seiring waktu sesuai dengan perubahan kondisi atau kebutuhan organisasi.

Dalam inti perubahan, visi tidak hanya tentang melihat ke depan, tetapi juga tentang menginspirasi orang untuk bertindak saat ini untuk mencapai masa depan yang diinginkan. Pemimpin yang berhasil dalam konteks perubahan sering kali dikenal karena kemampuan mereka untuk merumuskan dan mengkomunikasikan visi yang kuat.

Kalau visi tidak tertuliskan atau tidak tersampaikan dengan jelas maka effek yang ada adalah kebingungan dalam melangkah. dan terjadi tarik menarik antar orang atau divisi dalam gerakan perubahan dan ini jelas akan merugikan langkah perubahan.

1.⁠ ⁠NO VISI + Skill+ Insentif + resource + Action Plan = Kebingungan ?



 

2. Kepemilikan Skill

kepemilikan dari para pengelolanya yaitu keterampilan soft skills dan Hardskills, dari pengelolanya yag memungkinkan visi bisa direalisasi

Soft Skills (Keterampilan Lunak):

• Komunikasi: Keterampilan berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan , tulisan atau dalam media gambar/film.

• Kerjasama Tim: Keterampilan untuk kolaborasi bekerja efektif dalam tim.

• Kemampuan Memecahkan Masalah atau Problem solving: Keterampilan dalam mengatasi masalah dan menemukan solusi.

• Adaptabilitas: Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dan situasi baru.

• Kerja runut dan teratur: Keterampilan dalam mengolah serta mendistribuskan kerja kepada team sesuai skedul dan prioritas

• Kreativitas: Kemampuan untuk berpikir kreatif, inovatif dan memberikan ide-ide baru.

Hard Skills (Keterampilan Keras):

• Keterampilan Teknis: Keterampilan yang spesifik terkait dengan pekerjaan atau industri tertentu, seperti pemrograman, pengelolaan proyek, atau desain grafis.

• Penguasaan Bahasa Asing: Kemampuan dalam bahasa asing tertentu.

• Kemampuan Matematika: Keterampilan dalam matematika dan analisis data.

• Penggunaan Perangkat Lunak: Keterampilan menggunakan perangkat lunak atau aplikasi khusus.

• Pengalaman Kerja Spesifik: Pengalaman dalam pekerjaan atau proyek tertentu yang memberikan keahlian khusus.

jadi kalau si pengelola perubahan tidak memiliki keterampilan atau experience yang diperlukan maka yang terjadi adalah kegelisahan dan stress mendalam pada si pengelola, sebagaimana gelisahnya seorang calon pegawai yang dikirim ke cina padahal dia tak apa pun mengenai bahasa Cina atau bahasa pengantar lainnya untuk berdiskus dalam bekerja..

 

3. Adanya Insentif

Insentif merupakan istilah yang sering disebut-sebut dan digunakan dalam pekerjaan. Insentif memiliki arti sebagai sebuah kompensasi atau penghasilan yang diberikan oleh perusahaan bagi para karyawannya karena sudah mencapai bahkan melebihi target yang diingat.

Insentif yang menarik dapat menjadi faktor penting dalam memotivasi dan mempertahankan pekerja di suatu Gerakan perubahan. Insentif yang efektif dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan, preferensi, dan budaya perusahaan.

Beberapa ide insentif yang dapat dianggap menarik bagi para pekerja:

1. Bonus Kinerja: Memberikan bonus berdasarkan pencapaian target atau kinerja individu maupun tim.

2. Peningkatan Gaji: Kenaikan gaji secara berkala atau berdasarkan pencapaian tertentu.

3. Fasilitas Kesejahteraan: Menyediakan fasilitas seperti pusat kebugaran, program kesehatan, atau dukungan kesejahteraan mental.

4. Program Pengembangan dan Pelatihan: Mendukung pekerjaan dalam pengembangan keterampilan dan pemahaman mereka melalui program pelatihan atau pendidikan yang relevan.

5. Aktivitas Sosial dan Rekreasi: Mengadakan acara sosial seperti perjalanan perusahaan, pesta atau kegiatan rekreasi untuk memperkuat hubungan antar karyawan.

6. Paket Penghargaan Non-Materiil: Pengakuan atau penghargaan yang tidak berbentuk materiil, seperti apresiasi publik atau penghargaan karyawan bulan.

7. Fleksibilitas Kerja: Menyediakan opsi kerja fleksibel atau bekerja dari jarak jauh sebagai insentif untuk meningkatkan keseimbangan kerja-hidup.

8. Program Pengakuan Karyawan: Membangun program pengakuan yang menyoroti prestasi karyawan dan memberikan penghargaan.

9. Program Beasiswa atau Dukungan Pendidikan: Menyediakan program beasiswa atau dukungan pendidikan bagi pekerja yang ingin melanjutkan pendidikan mereka.

Namun buat ank generasi millenial yang pahaman mengenai pembenbanagn diri, Insentif yag paling berguna bagi tim pendukung.pekerja selain insentif materiil adalah insentif berupa pengalaman kerja yang bagus bagi pengembangan diri yang akan berguna pada fase selanjutnya dalam diri manusia. Insentif human development ini melalui pelaksanaan projek atau mentorship dalaam mendukung pekerjaan akan banyak menghasilkan pengalaman yang berharga bagi pengembangan keterampilan dan pemahaman ketimbangabn pengembangan melalui program pelatihan atau pendidikan yang relevan.

Insentif yang efektif adalah yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi karyawan. Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya melakukan survei atau diskusi dengan karyawan untuk memahami preferensi mereka dan menyusun paket insentif yang dapat memberikan nilai tambah bagi mereka secara pribadi dan profesional.

daalm pergerakn perubahan Insentif berdampak besar dalam kemajuan pergerakan, keiadaan insentif baika secara materril atau moril akana mengakibatkan perlawanan dan resistensi dari pekerja dan beradmapk vital bagi pergeerkan bila tidak diselesaikan secara bijak.

3.⁠ ⁠Visi + skill + NO INSENTIF + resource+Action Plan = Perlawanan


 

4. Ketersediaan sumberdaya yang layak untuk bergerak.

Ketersediaan sumber daya yang layak adalah salah satu faktor kritis dalam merencanakan dan melaksanakan berbagai jenis kegiatan, termasuk pergerakan perubahan atau ekspansi dalam konteks bisnis atau proyek.

Sumber daya ini melibatkan aspek-aspek seperti manusia, finansial, teknologi, dan fisik. Berikut adalah beberapa pertimbangan untuk memastikan ketersediaan sumber daya yang layak untuk bergerak:

1. Sumber Daya Manusia: Pastikan bahwa tim yang terlibat memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sesuai untuk melaksanakan tugas yang dibutuhkan. Identifikasi kebutuhan sumber daya manusia tambahan dan rekrut personel yang diperlukan.

2. Sumber Daya Finansial: Evaluasi kebutuhan finansial untuk pergerakan atau ekspansi, termasuk biaya pindah, biaya operasional tambahan, dan investasi yang diperlukan. Rencanakan sumber pendanaan yang mencakup pinjaman, investasi modal, atau pendapatan internal.

3. Teknologi dan Peralatan: Pastikan bahwa teknologi yang diperlukan untuk bergerak tersedia dan diperbarui. Persiapkan peralatan yang diperlukan untuk operasi di lokasi baru atau selama pergerakan.

4. Ruang dan Fasilitas: Pastikan ketersediaan ruang kantor, pabrik, atau fasilitas lain yang diperlukan. Identifikasi infrastruktur yang diperlukan, seperti listrik, air, dan layanan komunikasi.

5. Logistik dan Transportasi: Rencanakan logistik dan transportasi untuk memindahkan barang atau personel ke lokasi baru. Pertimbangkan kebutuhan transportasi untuk operasional sehari-hari setelah bergerak.

6. Ketersediaan Bahan Baku dan Pasokan: Pastikan pasokan bahan baku atau barang yang diperlukan dapat diperoleh dengan mudah di lokasi baru. Identifikasi pemasok yang dapat diandalkan dan buat kerjasama yang kuat.

7. Ketersediaan Teknologi Informasi: Pastikan sistem TI seperti perangkat keras, perangkat lunak, dan keamanan data tersedia dan dapat diintegrasikan dengan baik.

8. Perijinan dan Regulasi: Periksa dan pastikan bahwa semua izin dan peraturan yang diperlukan untuk bergerak telah dipenuhi. Pahami regulasi di lokasi baru yang mungkin berbeda dengan lokasi sebelumnya.

9. Rencana Darurat dan Manajemen Risiko:Siapkan rencana darurat dan manajemen risiko untuk mengatasi kemungkinan kendala atau masalah yang mungkin muncul selama pergerakan.

Melakukan analisis mendalam terhadap setiap aspek di atas dapat membantu memastikan ketersediaan sumber daya yang memadai dan melibatkan perencanaan yang matang dalam setiap tahap bergerak atau berkembang. Pemantauan dan penyesuaian terus-menerus juga diperlukan untuk mengatasi perubahan yang mungkin terjadi selama proses bergerak.

Ketiadaan resource atau sumber daya tentu meresahkan, bagaikan seorang prajurit diminta maju kemedan perang tanpa dibekali senjata, perangkat baju zirah atau dukungan logistik sama sekali. Itu hanya akan menciptakan rasa kekecewaan dan frustrasi, dan efecknya akan terhentinya gerakan, sebab tidak ada alat atau modal dalaam bekerja mengayuh biduk perubahan.

4.⁠ ⁠Visi + skill + Insentif + NO RESOURCE + Action Plan = Frustasi


 

5. Adanya Action Plan atau Rencana Kerja yang dapat realistis dilaksanakan.

Prioritas mana yg harus dikerjakan dan didahulukan siapa yang ditugas untuk melakukan kerja apa dan kapan target selesai

Untuk membuat rencana kerja yang realistis dan memprioritaskan tugas dengan baik, pelu kejelasan langkah-langkah berikut:

1. Tujuan dan Sasaran: Tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART). dan Tentukan sasaran yang perlu dicapai untuk mencapai tujuan.

2. Evaluasi Resources: pahami sumber daya yang dimiliki, termasuk manusia, keuangan, waktu, dan teknologi. Tentukan sumber daya apa paling krucial yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

3. Penetapan Prioritas: Identifikasi tugas dan aktivitas yang paling krusial untuk mencapai tujuan. Prioritaskan tugas berdasarkan urgensi dan dampaknya terhadap tujuan.

4. Waktu yang Realistis: Atur jadwal yang realistis dengan mempertimbangkan batasan waktu dan prioritas. Hindari menetapkan tenggat waktu yang tidak realistis yang dapat mengakibatkan kelelahan atau kualitas pekerjaan yang rendah.

5. Delegasi Tugas: biasakan untuk mendelegasikan tugas kepada orang yang memiliki keterampilan dan kapasitas untuk menyelesaikannya. Pastikan komunikasi yang jelas mengenai tanggung jawab dan harapan. Cara ini merupakaan cara yg efektif dalam membangun keterampilan bagi pemimpin yang akan datang.

6. Identifikasi Risiko: Identifikasi potensi risiko atau hambatan yang mungkin muncul, Rencanakan cara mengelola atau mengatasi risiko tersebut.

7. Kemampuan Penyesuaian: Tetaplah fleksibel dan siap untuk menyesuaikan rencana jika situasi berubah. Evaluasi dan sesuaikan rencana secara berkala.

8. Komunikasi: Komunikasikan rencana dan prioritas kepada tim atau pihak terkait. Berikan pemahaman yang jelas mengenai peran dan tanggung jawab masing-masing.

9. Monitoring dan Evaluasi:Tentukan kriteria keberhasilan yang dapat diukur. Lakukan pemantauan berkala terhadap kemajuan dan evaluasi terhadap pencapaian tujuan.

10. Belajar dari Pengalaman: Setelah menyelesaikan proyek atau periode tertentu, lakukan evaluasi menyeluruh. Identifikasi apa yang berhasil dan apa yang dapat diperbaiki untuk rencana kerja berikutnya.

11. Refleksi dan Peningkatan: Refleksikan kinerja dan hasil yang dicapai. Gunakan pengalaman tersebut untuk meningkatkan rencana kerja di masa depan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat merancang rencana kerja yang realistis, memprioritaskan tugas, dan meningkatkan kemungkinan kesuksesan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Ketiadaan action Plan atau rencana kerja ini akan membuat mesin perubahan jalan ditempat. Meski semuanya sudah siap namun belum bergerak karena tak ada arahan mau maju mundur gerak kekiri atau kekanan, Jadia hanaay JALAN ditempat saja.

5.⁠ ⁠Visi + skill + Insentif + resource + NO ACTION PLAN = Jalan di Tempat